Pagi itu, seperti biasa Doni asik membaca email-email kerjaannya. Aktivitas itu memang kegiatan rutin yang dilakukan oleh pegawai sebuah perusahaan jasa videographi ini, setelah tiba dikantornya. Sambil membaca email, Donny ngobrol dengan Lisa, rekan kerjanya yang suka menggosip.
"Eh Don,tau nggak, ada gosip baru nih. Bos kita, lagi kena gosip lho."
"Gosip apaan lagi Lis?"
"Parah deh gosipnya Don. Kata orang dari divisi Editing tuh, si Bos kalo ngomong nggak dijaga. Masak dia bilang orang Editing kerjanya nggak ada yang beres semua. Masih kalah perform sama karyawan-karyawan di divisi kita. . Parahnya orang-orang di divisi denger semua. Gimana nggak kebakaran jenggot tuh orang-orang di divisi editing. Habisnya si bos ngomongnya ke Cindy sih, yang notabene orang editing. Bodoh banget tuh si bos"
"Masak sih Lis?"
"Bener Dooon!.. Gue denger sendiri dari Katrin. Soalnya si Katrin kan lagi ngerjain video profil buat perusahaan Agung Persada tuh bareng si Pak Nino, editor senior tuh. Pak Nino kan suka ngegosip juga kayak gue. hahahaa.. "
"Ih, parah banget tuh Lis. Orang Editing pasti ngrasa sakit hati semua tuh, dikatain nggak ada yang beres kerjaannya.
"Ya iyalah,,"
"Ya udah deh, biarin.. Yang penting kita kagak ikut-ikutan dah Lis.. Udah ah, mau ngerjain naskah nih, gila naskah gue kagak jadi-jadi dari kemaren, padahal Bu Nani minta dikoreksi hari ini nih"
"Hahaha.. yaudah selesein gih naskah lo"
"Emang naskah lo yang buat Bu Rina udah selese Lis?"
"hehehe.. belom juga sih, nih mau mulai ngelanjutin.. hihihi.."
"Yeee.. dasar lo.. Kalo gosip aja cepet, naskah nggak selese-selese.. wekekeke"
"sialan lo Don"
Sedang asik-asiknya ngerjain naskah, tiba-tiba Pak Andi, tim leader untuk proyek pembuatan video profil PT. Sentosa Nusa yang sedang dikerjakan oleh Donny, Lisa, dan tim datang ke ruangan mereka.
"Pagi.."
"Pagi Pak,. " sahut Donny dan Lisa.
"Naskah untuk Bu Nani sudah siap Don?"
"hehehe.. ini masih ngejar ngerjainnya Pak".
"Ya sudah, segera selesaikan ya, diminta jam 2 hari ini untuk diserahkan"
"Baik Pak"
"Lisa, jangan lupa buat menyelesaikan naskah untuk Bu Rina nya. Naskah itu diminta besok sore"
"Baik Pak" jawab Lisa.
Donny dan Lisa pun, segera menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
-----------------------------------------------Istirahat Siang--------------------------------------------
Sambil menyantap menu makan siangnya, Donny dan Lisa masih melanjutkan obrolan tentang gosip tentang Pak Benny, Kepala Divisi Naskah. Dan tiba-tiba ada sms masuk ke handphone milik Donny.
"Eh Don, dah tau belom gosip tentang pak Benny, bos favorit lo tuh" isi sms Katrin.
"udah tau Kat, gue kagak mau ikut-ikut ah"
"Ah elo Donn,.. emang dasarnya lo pengen belain bos kesayangan lo itu aja. Sok-sok an kagak mau ikut ngegosipin lo. Orang salah kok dibelain"
"Gue kagak belain si Bos, Kat. Gue cuma kagak mau ikut-ikut ngomentarin aja. Iya kalo gosipnya emang bener si Bos bilang kayak gitu ke orang editing. Kalo kagak?"
"halah elo Don.. Belain sono dah si bos kesayangan lo ituu.."
"wekekekeek.. terserah lo lah Kat. Emang gue pikiriiiin. weeek.. "canda Donny dalam sms nya.
---------------------------------------------Di Ruangan Direktur------------------------------------------
Gosip tentang Pak Benny yang bilang bahwa para pegawai bagian editing tidak pernah beres kerjaannya, sampai ke telinga Pak Erwin, Direktur HRD.
"Benny, apa maksud kamu bilang bahwa pegawai bagian Editing tidak ada yang beres pekerjaaannya?!! Kamu sadar tidak, kata-katamu itu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pegawai editing dalam bekerja! Karena mereka akan merasa pekerjaannya selama ini tidak pernah dihargai!"
"Sebentar-sebentar Pak. Ini siapa Pak yang melapor bahwa saya bilang kalau pegawai Editing tidak ada yang beres kerjaannya?. Saya merasa saya tidak pernah bilang seperti itu Pak"
"Lho lho lho.. ini siapa yang bener dong.. Kata si Denny, kamu bilang ke dia seperti itu"
"Oh si Denny.. Wah ini sepertinya salah paham Pak. Saya tidak bilang seperti itu. Kapan hari, saya cuma cerita sama si Denny, pekerja Lighting dari vendor kita itu kerjaannya nggak ada yang beres. Saya bilang demikian karena memang, peralatan lighting kita hingga saat ini belum diperbaiki sama sekali. Padahal kita sudah melakukan permintaan perbaikan peralatan Lighting ini sejak 3 bulan yang lalu. Mereka cuma jawab iya iya dan iya saja tanpa adanya eksekusi. Nah pekerjaan kita kan jadi terlamat Pak karena masalah peralatan Lighting ini. Maksud saya seperti itu"
"Benar Ben seperti itu?"
"Iya Pak, buat apa saya mengarang cerita"
"Wah kalau begitu, sepertinya terjadi kesalahpahaman ini. Si Denny menyangkanya, kamu bilang pegawai Editing, eh nggak taunya pegawai Lighting dari vendor kita. Kamu harus segera mengklarifikasi kesalahpahaman ini, biar tidak semakin melebar saja permasalahan ini"
"Waduh kok bisa seperti ini jadinya ya Pak. Padahal saya tidak bermaksud demikian, tapi malah.. yasudahlah... Biar saya cari waktu yang tepat untuk mengklarifikasi hal ini"
---------------------------------------Ruang Rapat---------------------------------------------
Setiap bulan, PT. Foxvideo Grafa melakukan rapat rutin yang membahas tentang progres order pekerjaan dari customer. Seperti biasa, sebelum rapat dimulai dan sebelum Pak Direktur datang, para pegawai dari beberapa divisi yang ada, ribut sendiri-sendiri. Dan kali ini, topik pembicaraan mereka adalah seputar gosip pak Benny. Pak Benny yang juga ada di ruangan merasa bahwa pandangan para pegawai terutama bagian editing, tidak enak kepadanya. Pak Benny merasa semakin tidak nyaman dan ingin segera melakukan klarifikasi terkait masalah ini. Ketika bertatapan denga Denny pun, Denny tiba-tiba memalingkan pandangan, seolah-olah Denny merasa sungkan karena gosip ini telah menyebar ke seluruh telinga pegawai. Dan tak terasa, rapat bulanan pun segera di mulai karena Direktur yang ditunggu telah datang di ruang rapat.
"Rekan-rekan sekalian, seperti biasa mari kita mulai rapat bulanan kita seperti biasa. Namun sebelum kita mulai agenda rapat kita, kali ini ada sesuatu yang ingin saya sampaikan. Seperti yang diketahui, belakangan ini ada masalah seputar penilaian kinerja untuk divisi tertentu yang dianggap kurang menghargai. Namun ternyata, ada kesalahpahaman yang terjadi sebenarnya. Nah untuk lebih jelasnya, biar saya kasih kesempatan untuk Pak Benny yang menjelaskan masalah ini"
Peserta rapat pun semakin ribut saja. Berkomentar masing-masing. Hingga pak Benny menjelaskan tentang duduk permasalahan yang sebenarnya yaitu yang dia maksud dalam perkataannya kepada Denny, adalah Tukang Lighting bukan Pegawai Editing.
Setelah klarifikasi itu, kesalahpahaman ini pun secara berangsur mulai pudar, dan Denny merasa bersalah, namun dia tidak bermaksud melakukan adu domba di antara para karyawan. Sehingga akhirnya Denny pun meminta maaf kepada Pak Benny dan Seluruh pegawai. Dan masalah ini pun selesai.
Sementara disalah satu sudut ruang rapat, Donny yang duduk berdekatan dengan Katrin melakukan perbincangan singkat.
"Tuh kan Kat, apa gue bilang. Kalo denger informasi cuma dari satu pihak doang, ya ujung-ujungnya kita nge-judge orang doang di belakang. Padahal kenyataannya? Lo tau lah maksud gue. Makanya waktu itu bukan maksud gue, buat ngebelain si ini si itu, tapi gue cuma nggak mau ikut-ikutan berkomentar terlalu banyak yang ujung-ujungnya ngejudge lagi ngejudge lagi."
"Hehehe.. iya gue kan kagak tauuu Doooon... hihihihi"
"Yeee dasar lo.. wekekeke..."
"Iya iyaa.. mulai dari sekarang gue nggak buru-buru ngomentarin orang deeeeh.."
"Naaah gitu dong, judging behind hasnt impact.. Say it directly.. Then get it clarified.. Gituuuu Katt.."
"Halaaah elo Dooon... Sok keminggris deh"
"hahahaha.. tapi bener kaaaaan?...."
"hahaha.. iye-iyeeeee... huh dasaaaaar.."
Dan akhirnya rapat bulanan pun berjalan seperti biasanya..
--------------------------------------------------End-------------------------------------------------------