Sekarang, detik ini, mungkin saya bisa menyebut saya adalah seorang jurnalis. Walaupun lingkup pekerjaan saya baik dari sisi waktu, tingkat beban pekerjaan, dan "materi" yang saya dapatkan tidak setara dengan pekerjaan jurnalis yang "sebenarnya" setidaknya pekerjaan yang saya lakukan ini sesuai dan sama dengan jurnalis pada umumnya. Saya jurnalis kampus. Saya pernah jadi kameramen, editor, reporter, narator, ataupun terkadang presenter. Saya menikmati pekerjaan ini. Saya suka bidang ini. Jauh sebelum tergabung dengan organisasi dalam bidang broadcast di kampus saya, saya sudah memberi perhatian lebih ke salah satu bidang pekerjaan ini. Dulu ketika masih kecil, saya sering benci dengan program berita Liputan 6 di salah satu stasiun televisi swasta nasional itu. Alasannya sih simpel, karena ayah saya setiap hari selalu menonton acara ini sehingga menyebabkan saya tidak bisa menyaksikan acara kesukaan saya. Itu saja.
Namun, semakin beranjak dewasa, saya perlahan mulai menyukai acara-acara berita di berbagai program televisi. Alasannya sebenarnya bukan karena konten berita yang ditampilkan, namun karena para NEWS ANCHOR-nya. Bagi saya, profesi News Anchor adalah profesi yang benar-benar Keren. Bagi saya seorang News Anchor adalah orang cerdas, rapih, terstruktur, berwawasan luas, pintar ngomong, enak dilihat, memiliki kemampuan yang cenderung meningkat, dan berpengalaman banyak. Karena itulah semenjak SMA saya cenderung memberikan perhatian yang lebih ke profesi ini salah satunya dengan mencari-cari informasi mengenai mereka yang berprofesi sebagai news anchor setidaknya melalui situs wikipedia. Dahulu, Rosianna Silalahi adalah salah seorang News Anchor favorit saya karena menurut saya beliau memenuhi kriteria atau ciri-ciri seorang News Anchor seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Dan menurut saya lagi, Penghargaan dari Panasonic Awards memang layak untuk beliau.
Beranjak ke masa kuliah, saya mulai mengenal banyak "media" yang bisa saya manfaatkan untuk belajar lebih mengenai dunia jurnalistik. Organisasi pertama yang berkaitan dengan jurnalis yang coba saya ikuti adalah ITS Online. Sebenarnya saya kurang begitu tertarik dengan dunia tulis menulis, tapi karena waktu itu menurut saya ITS Online adalah organisasi yang bisa mengajarkan banyak hal mengenai jurnalistik, ya saya ikut saja. Yang saya ingat, dari beberapa tahap proses seleksi yang diikuti oleh sekitar empat puluhan peserta, saya lolos sampai tahap terakhir dimana jumlah yang diloloskan sebanyak enam orang untuk mengikuti tahap On Job Training selama satu Bulan. Setelah satu bulan mengikuti tahap ini, menunggulah saya tentang pengumuman penerimaannya di sebuah pengumuman pada pagi hari. Karena semagatnya, sekitar jam 5 pagi saya ke kampus untuk melihat pengumumannya. Setelah melihat pengumuman, dari 6 peserta yang mengikuti tahap On Job Training, hanya 5 yang diterima. Dan hal ini berarti hanya satu orang yang tidak diterima, Ya, dia adalah saya! hehe... Waktu itu sebenarnya saya kecewa sih karena kesempatan saya untuk mengikuti berbagai seminar dengan gratis jadi hilang. Tapi ya sudahlah. Pikir saya waktu itu.
Beberapa bulan setelah itu, saya melihat ada poster pengumuman adanya Open Recruitment Eureka TV, sebuah organisasi di kampus yang berbentuk televisi kampus. Teman-teman saya yang "tahu" tentang saya banyak yang merekomendasikan saya untuk mengikuti open recruitment ini. Dan atas inisiatif sendiri pun saya memang berniat untuk mengikuti Open Recruitment ini. Akhirnya saya mendaftarkan diri dan setelah sekian bulan mengikuti setiap tahapan seleksi dengan berbagai tetek bengeknya akhirnya saya resmi menjadi anggota atau biasanya disebut kru Eureka TV ITS.
Mulai sejak awal saya mengikuti setiap tahapan seleksi open recruitmen hingga melaksanakan setiap tugas sebagai kru, saya menikmatinya. Banyak hal baru yang saya dapatkan disini. Dan saya pikir akan banyak hal baru dan bermanfaat yang bisa saya dapatkan untuk kedepannya. Disini, saya bisa mengenal Bu Ratna. Tutor untuk materi presenting. Yang paling saya sukai, Bu Ratna selalu memberikan motivasi berharga bagi saya. Orangnya baik dan mempunyai banyak pengalaman. Cenderung memberi motivasi dalam setiap pemberian materi yang dilakukan. Hal itu yang penting bagi saya. Selain itu, setelah saya tahu bahwa Bu Ratna adalah kakak dari presenter stasiun televisi lokal yang sebelumnya juga sering saya saksikan yaitu Mbak Intan Permana, semakin menambah motivasi saya untuk lebih belajar banyak dengan Bu Ratna.
Dari waktu ke waktu hingga sekarang hampir dua tahun saya aktif di Eureka TV, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan baik itu asam manis asin maupun pahit. Mlai dari menjadi panitia pada setiap wisuda di graha yang sebelumnya belum pernah saya ikuti, panitia beberapa acara, beberapa kali menjadi presenter, mengerjakan proyek, dapet uang dari hasil mengerjakan proyek, dimarahi customer, berperan di film pendek, iklan, tutorial, mengedit video berita, dokumentasi, film, mengkonsep acara, mengkonsep story board, wawancara artis, wawancara rektor, mengikuti berbagai lomba, dan berbagai pengalaman berharga yang lainnya membuat saya semakin nyaman untuk aktif di organisasi ini.
Nah, sekarang saya sudah berada di semester akhir dan berharap Oktober nanti saya bisa diwisuda. Terkadang saya merasa berat meninggalkan berbagai aktifitas saya di Eureka yang sering membuat saya sangat jarang sekali menempati kos saya. Namun, saya tetap harus go forward untuk masa depan saya demi saya pribadi dan keluarga saya tentunya. Nah, seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, saat ini saya cenderung sibuk memikirkan bagaimana kehidupan saya ketika saya sudah lulus nanti. Sebenarnya saya ingin kerja di media televisi. Kalo bisa jadi News Anchor-nya. Namun, saya pernah mendengar sebuah pernyataan berharga bagi saya dari sebuah seminar jurnalistik yang pembicaranya adalah News Anchor favorit saya. Pernyataan tersebut kurang lebih seperti ini, "apabila Anda ingin memperkaya pergaulan, profesi jurnalis sangat cocok bagi Anda. Namun, apabila fokus utama Anda adalah memperkaya materi, mungkin ada profesi lain yang leboh cocok untuk Anda" (CMIIW). Saya pribadi berpikir ulang deh karena bagi saya pernyataan tersebut ada benarnya juga dalam arti kata, mungkin gaji para karyawan (dengan posisi standar) di media televisi pada umumnya tidak lebih besar dari gaji yang diterima oleh para karywan di berbagai perusahaan multi nasional misalnya. Akhirnya saya membuat pilihan bagi saya pribadi yang hingga saat ini saya belum bisa dengan pasti memilihnya. Pilihan tersebut adalah apakah saya nanti akan berusaha untuk mencari pekerjaan sebagai jurnalis yang sebenarnya tidak berhubungan dengan background pendidikan saya namun saya sangat mencintai profesinya, ataukah saya mencari pekerjaan sesuai dengan background pendidikan saya. Sejauh ini saya masih leboh cenderung mencari pekerjaan yang sesuai dengan background pendidikan saya yaitu Teknik Industri. Semoga nantinya Allah SWT. memudahkan saya untuk mendapatkan pekerjaan yang memang baik bagi saya. Amiiiiiiiiiiiiiin... :D