Senin, 15 Juli 2013

Travelling ke Pari (Part 5)

Pada hari ke dua dalam liburan kali ini, agenda saya dan rombongan saya tidak padat. Hanya ada satu agenda hari ini, yaitu acara bebas di pantai. Akhirnya karena ketika pagi hari semua masih malas keluar untuk menyaksikan sunrise, saya dan rombongan saya baru bermain ke pantai sekitar pukul sembilan pagi.

Seperti biasa, kami menuju pantai terdekat dari homestay dengan menggunakan sepeda. Sangat seru. Sepanjang perjalanan, pemandangannya adalah pepohonan. Dalam waktu sekitar 15 menit kemudian, saya dan rombongan saya sudah sampai di salah satu pantai. Saya tidak tahu ini namanya pantai apa. Hal yang kami lakukan disini adalah berfoto, mendokumentasikan suasana dalam video, mencari bintang laut, bermain pasir, bermain ayunan pantai, dll. Seperti kalimat yang sudah sering saya dengar, bersantai seperti di pantai. Ya, itulah intinya yang saya dan rombongan saya lakukan, bersantai. Setelah puas disini, saya dan rombongan saya lanjut ke pantai berikutnya yaitu Pantai Perawan.


Pantai ini adalah pantai yang pada malam sebelumnya  kami kunjungi untuk menikmati ikan bakar. Apabila pada malam harinya saya tidak bisa melihat keindahan pemandangan disini karena gelap, pada hari ini saya bisa melihat pemandangan dengan jelas. Dan ternyata pemandangan disini sangat bagus. Airnya sangat jernih, biru, dan membuat saya  ingin segera menginjakkan kaki saya ke dalam airnya. Di sini saya dan rombongan saya berfoto dan bermain-main di pantai hingga akhirnya ada telpon dari guide agar kami bersiap untuk kembali ke Jakarta. Yap, liburan kali ini seru sekali. Saya senang dan ingin liburan seperti ini lagi lain kali.




Travelling ke Pulau Pari (Part 4)

Pada postingan kali ini saya akan bercerita tentang aktivitas yabg dilakukan pada malam hari ketika berlibur di Pulau Pari. Jadi, setelah pada siang harinya bersnorkelling, sore harinya digunakan untuk istirahat dan bersih-bersih di homestay. Hingga sekitar pukul 9 malam, waktunya untuk menikmati ikan bakar di pantai. Oleh karena itu beramai-ramai saya dan rombongan saya ke Pantai Perawan (Virgin Beach) dengan menggunakan sepeda. Sebenarnya di homestay tempat saya menginap ada 3 rombongan, namun 2 rombongan lain tidak ikut ke pantai karena kecapekan dan merek memilih untuk tidur. Dari rombongan saya pun ada satu orang yang tidak ikut dan memilih tidur di homestay. 

Ketika sampai di Pantai, ternyata cukup rame juga suasananya. Banyak orang berkumpul. Suara musik juga terdengar dari mana-mana. Ada juga yang sedang asyik bermain volly pantai. Namun sayang, air lautnya tidak kelihatan karena gelap sekali. Disini akhirnya rombongan saya bertemu dengan guide, dan kami diminta berkumpul di salah satu tempat makan yang ada di pantai itu. Awalnya saya mengira bahwa kami sendiri yang akan membakar ikannya. Ternyata perkiraan saya salah. Ikannya dibakar oleh panitia dan setelah matang dihidangkan untuk kami. Akhirnya sambil menunggu, kami memesan kelapa muda sambil menikmati ramainya suasana pantai.

 
Sekitar setengah jam kemudian, ikan bakar plus sambal kecapnya sudah datang. Ikannya lumayan besar ukurannya. Saya tidak tahu namanya ikan apa saja. Dan kami langsung menyantap ikan bakar yang disajikan di meja kami. Karena ikannya terlalu banyak buat kami yang hanya berlima, akhirnya kami tidak mampu menghabiskannya dan sisanya kami bawa pulang ke homestay. Sekitar pukul 11 malam kami pulang dan lanjut istirahat di homestay untuk aktivitas esok hari.

Kamis, 11 Juli 2013

Travelling ke Pulau Pari (Part 3)

Yap, sekitar pukul setengah dua siang, saya dan rombongan dihubungi oleh guide untuk menuju ke dermaga sebagai persiapan snorkelling. Awalnya saya kira snorkelling-nya akan dilakukan di sekirar homestay, dalam artian tinggal jalan kaki dari homestay, tapi ternyata perkiraan saya salah. Lokasi snorkell masih harus ditempuh dengan menggunakan kapal. Perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Lebih dari 30 menit di atas kapal. 

Selama dalam perjalanan, saya bisa menikmati pemandangan laut. Ombak yang cukup besar di daerah sekitar pantai, cukup untuk membuat salah satu teman saya mabuk laut alias pusing dan mual. Malah saya sempat lihat ada  orang dari rombongan lain muntah dari atas kapal ini. Untungnya dalam perjalanan ini teman saya masih bisa menahan untuk tidak muntah. Pemandangan yang bisa kita nikmati dalam perjalanan ini adalah pemandangan kapal yang berlalu lalang, pulau-pulau kecil, dan tentunya deburan ombak di sepanjang laut. 


Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, akhirnya rombongan saya sampai juga di lokasi snorkelling. Saya tidak tahu nama tempatnya apa tapi yang jelas lokasinya adalah perairan dangkal. Dari atas kapal yang melaju dengan pelan, saya dan peserta lain mulai bersiap-siap yaitu mulaj memakai perlengkapan antara lain snorkel (alat untuk bernafas di dalam air), dan fin (kaki katak). Sedangkan untum pelampung, sudah terpakai sejam berangkat. Sebelum mulai turun ke laut, guide yang ada di kapal memberikan sedikit pengarahan. Setelah selesai, baru satu persatu orang mulai meluncur ke dalam laut.

Ini adalah pengalaman pertama saya turun ke laut dengan menggunakan perlengkapan snorkelling. Seru rasanya. Disini kami bersnorkelling rame-rame. Ada satu guide nya yang ikut ber-snorkelling. Di dalam air kami diberi sepotong roti untuk mengundang ikan-ikan kecil menuju ke tangan kita yang memegang roti. Karena menggunakan kacamata, tentu saja pemandangan ikan ketika berkumpul dan berebut roti yang kita pegang bisa jelas terlihat. Sangat menarik. Ikannya bagus-bagus. Berwarna-warni seperti ikan hias di aquarium. Itulah hal yang paling menarik dari snorkelling. Kita juga bisa melihat karang-karang yang ada di bawah. Oia, karena saya tidak terbiasa menggunakan fin (kaki katak), akhirnya saya lepas kembali dan saya kembalikan ke kapal. Akhirnya saya bersnorkelling dengan kaki telanjang. Begitu kaki saya menginjak karang, terasa kasar karangnya. Seru sekali.

Sabtu, 06 Juli 2013

Travelling ke Pulau Pari (Part 2)

Tepat jam 10 rombongan saya sampai di dermaga Pulau Pari. Begitu sampai disini, kami langsung diajak menuju home stay oleh guide travellingnya. Awalnya saya tidak tahu seperti apa bentuk home stay-nya. Namun begitu sampai, ternyata home stay-nya diluar perkiraan saya, yaitu rumah warga. Rumah warga yang sangat nyaman untuk beristirahat. Sederhana, tapi di dalamnya sudah dilengkapi dengan AC. Kamar mandinya jaga bersih. Pokoknya sangat nyaman untuk beristirahat.

Hal pertama yang saya lakukan begitu sampai di home stay adalah ke KAMAR MANDI. Yap, kebelet sedari di kapal akhirnya bisa terlampiaskan juga di kamar mandi yang bersih. wkwk. Airnya dingin. Sejuk banget buat mandi. 

Setelah ke kamar mandi, saya lanjut tidur-tiduran di kasur yang disediakan di depan tv dan tentu saja sambil nonton tv. Disini ada 2 kamar dan masing-masing kamar ada 2 kasur plus 1 kasur di ruang tv. Karena di home stay ini ditempati oleh 3 kelompok travelling yang berjumlah total 12 orang. Jadinya dibagi sendiri deh siapa yang menempati kasur mana. Sambil tiduran saya charge HP saya agar baterai penuh untuk mendokumentasikan kegiatan liburan hari ini. 

Di Depan Homestay
 Oia, selain bersantai menunggu acara snorkelling sekitar 2 jam berikutnya, kami juga disuguhi semacam es campur yang enak. Semoga snorkelling kali ini akan seru. :D (to be continued)

Travelling Ke Pulau Pari

Pagi ini saya dan beberapa teman kantor berangkat wisata ke Pulau Pari. Ini adalah pengalaman pertama kali bagi saya. Saya sangat penasaran seperti apa rasanya snorkeling di dalam laut. Nanti begitu sampai di Pulau Pari, saya akan merasakannya. :D .

Saat ini saya masih berada di atas kapal di pelabuhan Muara Angke. Masih dalam perjalanan menuju Pulau Pari. Untuk mencapai Muara Angke pagi ini agak sedikit susah. Pesan taksi jam 4 pagi. Berangkat dari kos jam 5. Dan taksi pesanan baru datang jam 5.15. Begitu sudah naik taksi, masih harus jemput satu teman saya di daerah galur. Setelah itu langsung menuju Muara Angke. Karena ini baru pertama kali, saya tidak tahu jalan ke arah Muara Angke. Tapi untungnya supir taxi bluebird bisa diandalkan, jadinya merasa sedikit tenang karena tidak khawatir akan kesasar.

Begitu sampai di Pluit, setelah sekitar 45 menit perjalanan, ternyata di jalan menuju pintu masuk Muara Angke macet lumayan parah. Mungkin karena weekend juga. Setelah mempertimbangkan satu dan lain hal serta atas rekomendasi dari sopir taksi, akhirnya kita turun di tengah kemacetan dan jalan kaki menuju Pom Bensin Muara Angke, tempat berkumpul.  Jaraknya tidak terlalu jauh memang, tapi untuk menuju kesana saya dan teman saya harus melalui jalanan becek, banjir semata kaki, dan bau amis sepanjang perjalanan. Di sepanjang jalan, memang banyak yang menawarkan jasa ojek, becak, dan semacam angkot. Tapi untuk pengalaman pertama kali, sepertinya cukup menarik untuk jalan kaki. Karena banyak juga yang jalan kaki. Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, akhirnya sampai juga di Pom Bensin. Kemudian bertemu PIC dari agen travel, dan akhirnya sekarang saya sedang berada di atas kapal untuk menuju Pulau Pari. Semoga liburan kali ini SERU. (will be continued). :)


Selasa, 02 Juli 2013

Kutipan Dialog of The Day

Teman saya bilang:
"Mungkin secara halus anaknya mau bilang, ’Rek, aku tak keluar dari geng kalian ya.. Aku sudah ada geng baru’ gitu Lim."

*Just Kutipan Dialog of The Day :)

My Quote of The Day

- Lebih baik cerewet memberi nasehat daripada cerewet ngomongin orang di belakang -