Kamis, 11 Juli 2013

Travelling ke Pulau Pari (Part 3)

Yap, sekitar pukul setengah dua siang, saya dan rombongan dihubungi oleh guide untuk menuju ke dermaga sebagai persiapan snorkelling. Awalnya saya kira snorkelling-nya akan dilakukan di sekirar homestay, dalam artian tinggal jalan kaki dari homestay, tapi ternyata perkiraan saya salah. Lokasi snorkell masih harus ditempuh dengan menggunakan kapal. Perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Lebih dari 30 menit di atas kapal. 

Selama dalam perjalanan, saya bisa menikmati pemandangan laut. Ombak yang cukup besar di daerah sekitar pantai, cukup untuk membuat salah satu teman saya mabuk laut alias pusing dan mual. Malah saya sempat lihat ada  orang dari rombongan lain muntah dari atas kapal ini. Untungnya dalam perjalanan ini teman saya masih bisa menahan untuk tidak muntah. Pemandangan yang bisa kita nikmati dalam perjalanan ini adalah pemandangan kapal yang berlalu lalang, pulau-pulau kecil, dan tentunya deburan ombak di sepanjang laut. 


Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, akhirnya rombongan saya sampai juga di lokasi snorkelling. Saya tidak tahu nama tempatnya apa tapi yang jelas lokasinya adalah perairan dangkal. Dari atas kapal yang melaju dengan pelan, saya dan peserta lain mulai bersiap-siap yaitu mulaj memakai perlengkapan antara lain snorkel (alat untuk bernafas di dalam air), dan fin (kaki katak). Sedangkan untum pelampung, sudah terpakai sejam berangkat. Sebelum mulai turun ke laut, guide yang ada di kapal memberikan sedikit pengarahan. Setelah selesai, baru satu persatu orang mulai meluncur ke dalam laut.

Ini adalah pengalaman pertama saya turun ke laut dengan menggunakan perlengkapan snorkelling. Seru rasanya. Disini kami bersnorkelling rame-rame. Ada satu guide nya yang ikut ber-snorkelling. Di dalam air kami diberi sepotong roti untuk mengundang ikan-ikan kecil menuju ke tangan kita yang memegang roti. Karena menggunakan kacamata, tentu saja pemandangan ikan ketika berkumpul dan berebut roti yang kita pegang bisa jelas terlihat. Sangat menarik. Ikannya bagus-bagus. Berwarna-warni seperti ikan hias di aquarium. Itulah hal yang paling menarik dari snorkelling. Kita juga bisa melihat karang-karang yang ada di bawah. Oia, karena saya tidak terbiasa menggunakan fin (kaki katak), akhirnya saya lepas kembali dan saya kembalikan ke kapal. Akhirnya saya bersnorkelling dengan kaki telanjang. Begitu kaki saya menginjak karang, terasa kasar karangnya. Seru sekali.

Tidak ada komentar: