Kamis, 28 Maret 2013

Rafting

Hari ini status temen-temen baik di BBM maupun di twitter banyak yang menunjukkan sedang liburan. Terutama temen-temen dari organisasi saya sewaktu kuliah, Eureka TV. Status BBM atau twitter mereka banyak yang menunjukkan bahwa mereka sedang berlibur di Probolinggo untuk rafting. Jadi inget pengalaman saya rafting dalam rangka acara kantor beberapa waktu lalu di Sukabumi. Dan sekarang saya ingin share pengalaman ini disini.

Rafting di sungai Citarik Sukabumi. Ini adalah pengalaman pertama saya. Awalnya saya kira bermain rafting adalah sesuatu yang membahayakan. Melewati sungai dengan arus deras, bebatuan sana sini, melewati alam yang terkesan masih liar, dll. Namun setelah saya mencoba rafting, ternyata semua persepsi saya tersebut tidak sepenuhnya benar.

Kegiatan rafting saya diawali dengan perjalanan yang cukup panjang dari Jakarta. Kurang lebih selama tiga jam waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Citarik, lokasi rafting. Lokasinya ada di daerah pegunungan, tapi saya tidak tahu pegunungan apa itu. Setelah melewati jalan berkelok-kelok, khas dari jalanan pegunungan, akhirnya saya dan teman-teman kantor sampai juga di lokasi.

Setelah sampai, kami langsung bersiap-siap untuk rafting. Ganti baju atau celana. Menaruh barang-barang di rumah makan atau tempat istirahat. Oia, kalo mau rafting sebaiknya sudah menyiapkan celana pendek, kaos, dan sendal gunung. Perlengkapan ini adalah perlengkapan yang nyaman dipakai untuk rafting.

Setelah bersiap-siap, akhirnya kami menuju tempa serombongan naik kendaraan pick up untuk menuju ke tempat "start" rafting. Namun sebelumnya, kami menggunakan perlengkapan rafting terlebih dahulu seperti baju pelampung, helm pengaman, dan membawa satu buah dayung. Jalan menuju lokasi "start" rafting nya benar-benar wow bagi saya karena sepanjang jalan dipenuhi dengan bebatuan sehingga benar-benar terasa "genjotan" di mobil pick up-nya. Bagi yang kurus (seperti saya), siap-siap tuh pantat kerasa sakit "kejedug-jedug".

Setelah sampai di lokasi "start" rafting, rombongan kami dibagi menjadi beberapa kelompok untung masing-masing perahu karet. Pembagian kelompok dibuat adil antara jumlah laki-laki dan wanitanya, serta untuk berat badannya. :D. Untuk masing-masing kelompok, akan didampingi oleh 1 orang guide.

Briefing pun dilakukan sebelum kami memulai rafting. Briefing yang diberikan adalah seputar bagaimana cara menggunakan dayung, kode-kode apa saja yang digunakan oleh guide ketika sedang rafting, bagaimana mengatur posisi, dll. Setelah briefing selesai, rafting pun mulai dilaksanakan. Wohooo..

Serunya Rafting
Awalnya agak deg-degan karena pengalaman pertama. Namun setelah memulainya, kerasa banget serunya. Bisa teriak-teriak sepuasnya, renang di bagian sungai yang tenang (meskipun terlihat ada biawaknya yang kecil-kecil). Dan ternyata tidak seseram ketika melihat. Jadi pengen lagi kapan-kapan. :D



Sabtu, 23 Maret 2013

Curcoll Of The Day

Paling muales sama orang yang availability-nya sangat rendah. Entah memang karena benar-benar banyak kegiatan atau karena hanya dibuat-buat. Dari jaman kuliah, saya emang paling males kalo mendengar teman bilang dia lagi sibuk berkegiatan sehingga nggak bisa ikutan ngerjain tugas misalnya. Sekali dua kali okelah. Tapi kalo lebih dari itu kayaknya PRETT!! .

Terutama ketika diajak bareng atau mungkin diajak senang-senang, sering banget (atau selalu) bilang nggak bisa. Prett banget. Istilahnya diajak senang-senang aja kagak mau (meluangkan waktu) apalagi diminta tolong buat bantuan sesuatu nantinya. Baru call kalo lagi butuh. Pret pret prettttt !!! hahaha.. Kalo nggak lagi butuh, lebih prefer hang out sama orang-orang yang mungkin lebih "terkenal". *Tapi secara nggak sadar saya kayak gini juga nggak ya?. Semoga tidak. Saya kan avalilability-nya selalu (diusahakan) tinggi. ahikk..

Senin, 18 Maret 2013

Eurekasical Vol 2


Yeah, akhirnya pembuatan lagu-lagu pribadi hasil karya saya dan teman saya Indah, sudah hampir selesai. Tinggal finishing edit saja. Seperti sebelumnya, tentunya lagu-lagu bikinan saya dan indah ini akan saya kumpulkan dalam satu “album” yang mempunyai title Eurekasical Vol 2, sebagai kelanjutan dari “album” Eurekasical Vol 1. Ini memang bukan album beneran seperti milik para pemusik-pemusik terkenal. Ini hanya album yang saya upload di Grup tertutup Facebook saya dan di Channel Soundcloud saya. Kualitasnya mungkin tidak sebanding dengan lagu-lagu pada umumnya, tapi apapun itu saya sangat puas kali ini. 

“Album” volume 2 ini hanya dikerjakan oleh 2 orang, yaitu saya dan Indah. Dikerjakan dengan pembagian tugas menjadi 2 bagian yaitu saya sebagai pembuat musiknya dan Indah sebagai pencipta lirik dan nadanya. Instrumen musiknya semua saya buat dengan menggunakan software fruityloop. Karena saya tinggal di Jakarta dan Indah tinggal di Surabaya, maka dalam waktu beberapa bulan pengerjaannya, saya dan Indah memanfaatkan email dan Facebook sebagai media kerjasamanya. Saya di Jakarta mengerjakan musiknya kemudian dikirim via email ke Indah di Surabaya, kemudian Indah membuat lirik dan merekam vocal di Studio Eureka TV di Surabaya. Hasil rekaman vocal tersebut kemudian dikirim kesaya untuk diedit menjadi hasil akhir. Hambatan tentu ada. Selain kesibukan masing-masing yaitu saya kerja dan Indah kuliah, keterbatasan media juga menjadi sedikit masalah. Namun karena memang pada dasarnya hobi, dan kita memiliki viosi yang sama yaitu menciptakan karya yang (semoga) bermanfaat, maka segala hambatan ini bisa dilewati. Sehinmgga selesailah “project kecil” ini dengan preview hasil akhir seperti berikut.




Saya tidak peduli apakah hasil saya ini ada apresiasinya atau tidak, yang penting saya sendiri puas karena telah menyelesaikan pekerjaan yang menyenangkan ini. Alhamdulillah!. :D

Rabu, 13 Maret 2013

Cara Cepat Menyetrika

Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara menyetrika baju dengan lebih cepat yaitu dengan menggunakan bantuan alumunium foil. Awalnya saya malas menyetrika baju oleh karena itu saya lebih sering laundry ke tetangga sebelah. Namun karena keseringan laundry, jaket saya yang berwarna hitam, baru beberapa bulan beli, ternyata warnanya jadi pudar. Sangat jauh berbeda dengan warna ketika saya membelinya. Demikian halnya dengan celana jeans saya yang berwarna hitam. Karena hal tersebut saya memutuskan untuk mencuci sendiri pakaian-pakaian saya.

Sebenarnya saya tidak malas mencuci baju saya, karena saya beranggapan mencuci baju adalah berolahraga. Namun membuat saya selama ini memilih laundry adalah malas menyetrika bajunya. Karena alasan yang saya gambarkan sebelumnya, akhirnya saya googling dan youtube-ing untuk mencari cara cepat dalam menyetrika baju. Akhirnya saya temukan via youtube. Cara cepatnya adalah sebagai berikut.

Ketika menyetrika baju, taruhlah alumunium foil di bawah alas yang digunakan untuk menyetrika seperti berikut.

Alas Menyetrika Dilapisi Alumunium Foil

Alas Menyetrika
Nah, dengan adanya lapisan alumunium foil tersebut maka ketika kita menyetrika, baju yang kita setrika menerima gesekan panas dari bagian atas dan bagian bawah sekaligus. Hal ini dikarenakan alumunium foil memantulkan kembali panas yang diterima dari setrika. Sehingga baju yang kita setrika menjadi lebih cepat halus. Hal ini tentunya menghemat tenaga kita dan menyetrika menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Demikian share pengalaman saya, semoga bermanfaat. J





Kuliner : Sate dan Gule di Sabang



Beberapa waktu lalu saya mencoba salah satu kuliner rekomendasi dari teman saya, yaitu Sate dan Gule di Jaya Agung daerah Sabang. Lokasinya tepat dipojok perempatan. Waktu itu saya kesana sekitar pukul setengah sepuluh malam. Jam segini tempat makan ini masih terlihat ramai pengunjungnya. Saya belum tahu sih jam berapa tempat makan ini buka dan tutupnya.

Saat itu saya dan seorang teman saya memesan 10 tusuk Sate Sambing, 1 Porsi Gule, 2 Porsi Nasi Putih, Es Jeruk, dan Teh Tawar Panas. Rasa masakannya sih menurut saya lumayan enak. Namun saya belum menemukan kekhasan masakan sate dari tempat ini dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya. Seperti berikut gambaran menu masakannya.

Sate Kambing

Sate, Gule, Nasi

Untuk harganya, waktu itu saya mengeluarkan Rp.69 ribu untuk dua orang. Rinciannya, Sate 39 ribu, Gule Kambing 16 ribu, Nasi Putih 8 ribu, dan Es Jeruk 7 ribu. Demikian review saya, semoga informasi ini bermanfaat.


Minggu, 03 Maret 2013

Membeli Barang di Disdus.com


Pada tulisan kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya membelui barang di disdus.com. Bagi yang belum tahu, disdus.com adalah situs jual beli online yang menyediakan berbagai macam promo diskon.  Banyak sekali promo menarik yang ditawarkan disini, tapi ada batasan waktunya. Sehingga apabila ingin mendapat promonya harus cepat-cepat mem-booking-nya.

Dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 Februari 2013 saya membeli sebuah product yaitu blender dengan merk Shake n Take dari situs ini. Harganya 169 ribu rupiah. Dan setelah saya cek kesana kemari via google, memang harga yang ditawarkan di disdus lebih murah.  Ini merupakan pengalaman saya membeli produk di situs ini.

Jadwal waktu pengiriman barang pesanan saya, sesuai dengan informasi yang diberikan di promonya adalah tanggal 18 Maret 2013. Lama memang, sekitar satu bulan lebih dari jadwal pemesanan dan pembayarannya. Namun saya memaklumi karena memang situs ini menawarkan harga yang lebih murah. 

Sebagai orang yang pertama kali melakukan pembelian di situs ini tentunya saya agak-agak waspada karena ya pembelian secara online tidak ada jaminan pasti terhadap penipuan. Apalagi setelah saya googling sana sini, ternyata tidak sedikit juga customer disdus yang kecewa dengan pelayanan yang didapatkan. Namun kekhawatiran saya untuk kali ini hilang, karena hari ini tanggal 2 Maret 2013, ternyata barang yang saya pesan dari disdus sudah sampai di tempat saya dengan kondisi yang oke dan memang sesuai dengan iklan promonya. Hal ini tentunya memuaskan saya sebagai customer baru disdus. Barang datang sekitar 3 minggu lebih cepat dari jadwal yang seharusnya. Ya meskipun packaging barang yang dikirimkan agak kurang memuaskan, tapi semua itu terasa tertutupi dengan pengiriman yang sangat cepat dan kondisi barang yang memang sesuai pesanan. Thanks disdus.com, semoga kedepannya tetap seperti ini pelayanannya. J

Packaging Paket Disdus

Pengalaman naik kereta Jakarta – Surabaya


Sebagai orang perantauan, tentunya sudah akrab dengan yang namanya pulang kampung. Demikian halnya dengan saya. Pulang kampung merupakan hal yang sudah biasa. Semenjak kerja di Jakarta, biasanya saya memilih untuk naik pesawat ketika pulang kampung ke kampung halaman saya, Lumajang. Tentunya naik pesawat dengan rute Jakarta – Surabaya. Namun beberapa waktu lalu, saya ingin mencoba untuk memilih alternatif lain yaitu melalui kereta api. Sebelumnya saya tidak pernah naik kereta dari Jakarta ke Surabaya karena waktu tempuhnya lumayan lama yaitu sekitar 12 jam.

Untuk pertama kalinya ini, saya memilih untuk membeli tiket kereta Gumarang kelas Eksekutif dengan rute dari Stasiun Senen Jakarta ke Stasiun Pasar Turi Surabaya.  Waktu itu jadwal berangkat kerta saya adalah jam 18.15. sekitar jam 17.00, ruang tunggu penumpang di Stasiun Senen sudah ramai. Oia, sebelum masuk ke ruang tunggu, petugas melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk tiket kereta apinya, dan juga KTP asli dari penumpang. Sehingga kita harus selalu membawa KTP asli, karena setahu saya petugas tidak mengijinkan penumpang yang tidak membawa KTP asli meskipun dia sudah membeli tiket.

Suasana di Ruang Tunggu
Untuk perjalanan kali ini, saya memang tidak terlalu membawa banyak barang. Selain karena kali ini saya melakukan perjalanan langsung setelah pulang kerja, saya memang tipe orang yang malas untuk membawa barang bawaan terlalu banyak. Saya lihat penumpang lain banyak yang membawa barang bawaan begitu banyak hingga mereka kesusahan untuk membawa barantg-barangnya memasuki kereta. Namun untuk hal ini, penumpang tidak perlu khawatir karena di stasiun banyak para “kuli angkut” yang siap untuk membantu penumpang membawa barang-barangnya. Saya tidak tahu berapa tarifnya untuk hal ini.

Penumpang Dibantu oleh Kuli Angkut
 Sekitar pukul 18. 25 kereta Gumarang yang akan saya tumpangi sudah tiba. Telat sekitar 10 menit dari jadwalnya. Awalnya saya bingung bagian gerbong mana untuk kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutifnya. Karena saya baru tahu juga bahwa ternyata untuk ketiga kelas yang berbeda ini sama-sama terdapat pada satu kereta. Yang membedakan adalah letak gerbongnya. Padahal dulu saya mengira bahwa beda kelas, beda kereta. Ternyata perkiraan saya salah. Karena waktu itu saya bingung, akhirnya saya tanya ke bapak-bapak tentang di sebelah mana gerbong untuk kelas Eksekuti nya. Akhirnya saya diberi tahu bahwa untuk kelas eksekutif berada pada bagian belakang. Sehingga saya langsung menuju ke gerbong bagian belakang. Di depan gerbong ini baru ada petugas kereta yang berseragam, saya memastikan terlebih dahulu apakah gerbong yang akan saya naiki ini benar untuk kelas eksekutif, baru setelah petugasnya mengiyakan saya masuk dan mencari bangku sesuai dengan nomor bangku saya yang tertera pada tiket.

Kesan pertama saya ketika melihat interior keretanya, ternyata cukup bagus. Begitu duduk di bangku, juga terasa nyaman karena kursi penumpang bisa ditidurkan dan ada sandaran yang cukup nyaman bagi kaki. Selain itu terdapat colokan buat charger juga disetiap deretan kursi sehingga saya tanpa perlu merasa khawatir untuk kehabisan batrai hp saya ketika saya mainkan sepanjang perjalanan. Selain itu, ternyata kamar mandinya juga lumayan nyaman. Bersih dan tidak bau. Ada tempat untuk cuci muka dan cermin juga.

Di dalam Kereta

Sandaran Kaki

Sandaran Kaki

Colokan Charger

 Dari pengalaman pertama ini, saya juga baru mengetahui bahwa tidak ada pedagang yang keliling kesana kemari sehingga sepanjang perjalanan saya bisa tidur nyenyak tanpa terganggu. Llau bagaimana kalo kita lapar atau haus apabila tidak ada pedagang yang lalu lalang? Tanang saja, sudah ada petugas yang menawarkan beberapa jenis makanan dan minuman seperti nasi goreng, nasi rames, mie rebus, es teh, kopi, dll. Namun apabila ingin yang murah lebih baik sebelum naik kereta, membeli bekal dulu seperti roti dan minuman-minuman.

Begitu jam 9 malam, petugas kereta mulai membagikan selimut kepada masing-masing penumpang. Karena pada malam hari akan terasa dingin sekali. Selain karena faktor udara diluar, juga karena faktor fasilitas AC nya.
Tidur di Kereta

Menjelang pagi hari sekitar pukul setengah enam pagi, sudah ada petugas yang menawarkan kopi, teh hangat, dll. Juga ada handuk hangat yang ditawarkan bagi penumpang yang baru bangun tidur. Namun saya tidak tahu apakah ini bayar apa tidak karena waktu itu saya tidak mengambil handuk hangat.  

Demikian sharing pengalaman saya tentang naik kereta api. Semoga bermanfaat.