Rabu, 14 Januari 2015

Travelling ke Kebun Raya Bogor

Mencari wisata alam yang bisa menyegarkan kembali pikiran saat weekend? Kebun Raya Bogor bisa menjadi salah satu alternatif. Minggu lalu saya kesana bersama teman saya. Tujuan saya selain bisa liburan, saya bisa hunting foto dan video juga. :)

Saya kesana dari Jakarta pada sabtu siang, dengan naik KRL dari stasiun Tanah Abang. Biaya naik KRL dari Jakarta ke Bogor sangat murah. Setara dengan biaya kita naik angkot, yaitu 4500 rupiah. Dari stasiun Tanah Abang, saya turun di Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, saya naik Angkot 02 tujuan Sukasari dan turun di depan pintu masuk Kebun Raya Bogor. Tarif angkotnya 3500 per orang.

Di pintu masuk, kita bisa membeli tiket seharga 14000 rupiah. Apabila kita bawa mobil, juga bisa dibawa masuk ke dalam dengan biaya tambahan dan kita bisa keliling dengan menggunakan mobil yang kita bawa.

Begitu masuk, kita sudah disambut dengan hijaunya alam. Banyak pepohonan besar dan jarang terdengar suara kendaraan bermotor. Intinya seolah-olah kita sedang berada di hutan. Selain itu ada beberapa spot bagus untuk menggelar tikar sambil makan-makan bersama keluarga seperti di tepi danau depan Istana Bogor.

Untuk makanan dan minuman, di dalam Kebun Raya Bogor ada beberapa penjual. Ada eskrim seharga 3000, Rujak buah, nasi kuning, dan sejenisnya seharga 10000.

Oya, sebelum kesana, menurut saya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya:
1. Lebih baik kita bawa lotion anti nyamuk seperti autan karena disana banyak sekali nyamuk.
2. Bawa Topi atau Payung karena cuacanya ketika panas lumayan terik dan juga jaga-jaga kalau tiba-tiba turun hujan.
3. Bawa makanan dan minuman sendiri. Lebih praktis dan sehat.
4. Pastikan batrei HP atau kamera kita full untuk kebutuhan hunting foto disana. :).

Sekian informasi dari saya, terimakasih sudah membaca.

Sabtu, 10 Januari 2015

Travelling ke Yogyakarta

Yogyakarta. Kota yang selama ini memang sudah masuk di dalam wish list travelling saya, akhirnya bulan Desember kemarin terlaksana juga. Sebenarnya saya travelling selama 2 hari, namun dibagi satu hari di Magelang dan satu hari di Yogyakarta. Beberapa destinasi wisata yang saya kunjungi kali ini adalah sebagai berikut:

1. Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Lokasi Monjali terletak di jalan Monjali, yaitu diantara Magelang - Yogyakarta. Monjali bentuknya semacam museum. Ada sekitar 3 lantai di dalamnya. Biaya masuknya adalah sepuluh ribu rupiah per orang. Isinya adalah diorama perjuangan RI. Jadi ketika kita berkunjung kesana, kita disuguhi dengan patung-patung pahlawan Indonesia dengan setting seolah-olah kita sedang menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut.


Selain itu, di Monjali juga ada semacam museum. Kita bisa melihat berbagai macam atribut perjuangan jaman dulu. Tidak hanya berupa koleksi barang, namun juga ada semacam ruang pengadilan jaman dulu.

2. Malioboro.
Malioboro mungkin sudah menjadi semacam icon kota Yogyakarta. Malioboro adalah sebuah jalan yang kanan kirinya banyak toko-toko yang menjual beraneka macam barang khas Yogyakarta.


3. Taman Sari.
Kalau saya tidak salah, Taman Sari adalah semacam istana kerajaan jaman dulu yang khusus digunakan sebagai tempat pemandian puteri-puteri keraton. Arsitektur Taman Sari sangat menarik. Biaya masuknya pun hanya lima ribu rupiah. Begitu masuk, sudah ada banyak guide yang siap untuk memandu. Saya sendiri, tidak menggunakan jasa guide tersebut.


4. Alun-Alun Selatan.
Alun-alun ini terkenal dengan semacam permainannya. Awalnya saya tidak tahu namanya apa, tapi setelah googling saya menjadi tahu kalau nama permainan tersebut adalah Masangin (Masuk antara dua beringin). Jadi, disini kita bisa mencoba untuk menutup mata kita dengan selembar kain lalu berjalan lurus untuk melewati bagiah tengah dari dua pohon beringin yang tertanam di bagian tengah alun-alun. Disana begitu kita turun dari mobil, banyak orang yang menawarkan kain penutup mata. Tarifnya seikhlasnya. Saya sendiri waktu itu membayar sepuluh ribu rupiah karena saya berhasil jalan lurus melewati beringin dan kebetulan di tas saya ada uang sepuluh ribu. hehe.


5. Ratu Boko.
Ratu Boko adalah semacam kompleks candi namun candi yang belum jadi. Untuk kesini, kita bisa membeli tiket terusan dari Candi Prambanan seharga 45 ribu rupiah. Dengan tiket ini, kita akan diantar dengan menggunakan mobil Elf dari prambanan. Lokasinya di pegunungan sehingga view nya bagus untuk difoto.


6. Candi Prambanan.
Ini adalah candi yang terkenal dengan legenda Roro Jonggrangnya. Pemandangan di luar komplek candi juga bagus untuk dijadikan obyek foto. Waktu saya kesana cuaca sedang hujan. Namun tidak perlu khawatir karena kalau kita tidak sedang membawa payung, karena di sana banyak yang menawarkan sewa payung seharga lima ribu rupiah.

Saya sudah membuat dokumentasi video untuk liburan saya ini dan bisa dilihat pada link berikut:



Tips untuk liburan ke Yogyakarta:
1. Jangan lupa membawa payung atau topi, karena selain bisa melindungi kita dari hujan, akan berguna juga disaat cuaca panas. Karena kita harus berjalan cukup jauh biasanya kalau mengunjungi tempat wisata di pegunungan atau di komplek candi.
2. Pastikan batrei hp penuh, karena banyak obyek menarik untuk difoto.
3. Siapkan uang pecahan 5 ribuan atau 10 ribuan untuk membeli tiket masuk atau untuk menyewa payung, dll.

Rabu, 07 Januari 2015

Travelling ke Gunung Padang, Cianjur

Tanggal 20 Desember 2014 kemarin, saya dan 10 orang teman kantor travelling ke Gunung Padang Cianjur dengan menggunakan jasa travel yang sudah saya kenal sebelumnya. Kami berangkat dari Plasa Semanggi sekitar jam 7 pagi dengan naik kendaraan ELF.

Begitu sampai di tol menuju Ciawi, ternyata jalannya masih ditutup karena diberlakukannya satu jalur. Akhirnya kita menunggu lumayan lama sekitar setengah jam atau lebih. Setelah itu jalanan mulai lancar.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya kami sampai di Cianjur. Kalau tidak salah sekitar jam 12 an. Lebih lambat dari jadwal yang seharusnya karena jalan ditutup tadi. Tempat pertama yang kita tuju adalah Stasiun Lampengan.

Stasiun Lampengan adalah stasiun kereta api jaman dulu. Dibangun sekitar tahun 1800an kalau tidak salah. Disini ada sebuah terowongan kereta yang menjadi objek foto pagi pengunjung. Kalau bagi saya pribadi sih, tempat ini tidak menarik untuk dikunjungi. Kita hanya berfoto-foto saja di depan terowongan.

Usai berfoto-foto, kami lanjut ke tujuan selanjutnya yaitu Situs Megalitikum Gunung Padang. Lama perjalanan yang ditempuh saya tidak ingat pasti, kalo tidak salah antara setengah sampai satu jam.

Ketika sampai di Gunung Padang, ternyata mobil travel kami tidak bisa menurunkan kami di depan pintu masuk Gunung Padangnya, karena waktu itu lagi penuh parkirnya kalau tidak salah. Akhirnya kami harus berjalan kaki menuju pintu masuk Gunung Padang. Jaraknya sekitar 100-200 meter. Lumayan jauh. Sebenarnya kita bisa naik ojek, karena disana banyak tukang ojek yang menawarkan jasanya dengan tarif 5 ribu rupiah. Namun karena yang lain sudah terlanjur jalan, akhirnya kita memutuskan untuk melanjutkan jalan kaki.

Sabtu, 03 Januari 2015

Paskal Food Market

Kali ini saya akan post tulisan saya mengenai Paskal Food Market yang ada di kawasan Hyper Square, Jalan Pasar Kaliki Bandung. Jadi ceritanya, minggu lalu saya liburan ke Bandung dan menginap di hotel tempat teman saya menginap yaitu di Hilton. Hotel ini berada di Jalan Pasar Kaliki. Nah, setelah googling dan tanya ke teman untuk mencara informasi mengenai tempat wisata Bandung di daerah Pasir Kaliki, akhirnya saya merencanakan untuk ke HyperSquare Bandung. Tidak lain karena letaknya sangat dekat dengan hotel Hilton. Dari hotel, saya hanya tinggal jalan kaki saja sekitar 5 menit.

Begitu sampai di area HyperSquare, awalnya saya bingung kenapa isinya cuma ruko-ruko saja. Ya memang ada beberapa cafe juga sih, tapi kok tidak seperti yang diceritakan teman saya yang orang Bandung. Akhirnya saya keliling ke setiap bagian ruko, dan ternyata baru tahu kalo Paskal Food Marketnya ada di bagian belakang sekali. Akhirnya saya dan teman saya kesitu.

Paskal Food Market
Waktu itu malam minggu, jadi suasananya lumayan ramai. Ya meskipun lagi gerimis juga. Jadi di Paskal Food Market ini, kita bisa membeli macam-macam makanan. Banyak sekali makanan tradisional yang dijual disini dan harganya murah. Saya sendiri membeli Serabi dengan kuah santan yang memang sudah lama saya ingin makan makanan ini. Harganya Rp. 9000.  Selain makanan, disini juga ada live music. Namun karena sepertinya waktu itu lagi hujan, jadinya tidak ada.

Serabi

Rujak Juhi

Beberapa waktu lalu ketika saya main ke Bandung, di daerah deretan ruko yang ada di kawasan Hyper Square, ada yang menjual Rujak Juhi. Saya penasaran untuk mencoba namun setelah saya tanya beberapa teman yang pernah tinggal di Bandung, mereka tidak ada yang tahu sebenarnya seperti apa Rujak Juhi itu. Lalu, saya sempat googling tentang Rujak Juhi ini, namun dari beberapa artikel yang ada menjelaskan tentang Rujak Juhi betawi. Awalnya saya tertarik mencoba karena saya pikir bahwa makan ini adalah makanan khas bandung, namun setelah saya beberapa teman dan juga berdasarkan hasil googling, akhirnya saya tidak jadi mencoba membeli Rujak Juhi di Bandung ini.

Nah, beberapa waktu setelah itu ketika saya pesan makan di salah satu stand makanan di food court area di mall Taman Anggrek, ada makanan yang sedang dipesan oleh seorang ibu-ibu di sebelah saya. Ketika saya tanya ke penjualnya itu makanan apa, ternyata itu adalah Rujak Juhi. Ibu-ibu yang mendengar saya tanya tentang itu apa langsung merekomendasikan saya untuk pesan Rujak Juhi tersebut karena menurutnya rasanya lumayan enak. Akhirnya saya membatalkan pesanan nasi goreng saya dan menggantinya dengan Rujak Juhi. Seperti berikut penampakan Rujak Juhi ini.

Rujak Juhi

Awalnya saya nggak tahu daging kering yang disuwir-suwir itu daging apa karena rasanya bukan daging ayam. Setelah googling saya baru tahu bahwa sebenarnya daging suwir itu adalah daging cumi yang sudah dikeringkan dan kemudian disuwir-suwir. Secara umum rasa Rujak Juhi ini mirip kayak gado-gado kalo menurut saya. Isinya ada lontong, sayuran, nanas, kerupuk ikan, dan suwiran daging cumi.

Kembang Api di Monas, Jakarta.

Video ini sebenarnya sudah tahun lalu saya rekam ketika saya mau pulang usai menonton konser penutupan Jakarta Japan Matsuri Festival 2013 yang kebetulan juga dilangsungkan di Monas. Begitu jalan kaki menuju parkiran, ternyata ada kembang api juga yang sedang dinyalakan akhirnya saya rekam karena menurut saya ini adalah moment yang menarik. Saya tertarik untuk mengupload di channel Youtube saya karena kebetulan moment-nya bertepatan dengan tahun baru 2015. Berikut videonya.