Jumat, 25 November 2011

My First Song

Saya suka musik. Saya tertarik untuk memainkan alat-alat musik. Tapi saya tidak menguasai satu alat musik pun dengan baik. Nyanyi apa lagi. hehe.. Selama ini mungkin posisi saya hanya sebagai penikmat karya-karya musik para musikus favorit saja.

Dulu waktu SMP sempat belajar gitar, tapi mungkin karena belajarnya cuma sebentar dan tidak memiliki gitar sendiri jadinya ya ga bisa-bisa. Waktu kuliah, gitar teman saya juga sempat dipinjamkan ke saya untuk digunakan belajar sehingga lumayanlah bisa dikit-dikit main gitarnya. Walaupun cuma bisa satu dua lagu gapapalah. hehe..

Waktu SMA juga sempat les piano. Dulu saya les piano dengan seorang teman saya, kita sama-sama pengen bisa main alat musik. Namun, sekali lagi hambatannya mungkin masih sama yaitu karena nggak mempunyai piano sendiri jadinya nggak bisa latihan. Setelah sebulan dua bulan ngerasa kurang ada hasil yang memuaskan, akhirnya saya dan teman saya berhenti les. Yang saya dapatkan sih pengetahuan dasarnya saja dari les piano itu.

Namun ternyata, hasil dari les piano ada manfaatnya juga. Akhir-akhir ini saya baru tau bahwa teman saya di Eureka, Indah, pintar sekali menyanyi. Suaranya bagus. Dan dia suka buat lagu walaupun tanpa instrumen sehingga biasanya saya meminta bantuan teman yang bisa memainkan alat musik baik gitar maupun piano untuk membuatkan instrumennya. Lagunya indah bagus-bagus ternyata. Apalagi ditambah suara bagus indah yang baru saja terekspose di kalangan kru Eureka. Respon positif tentang lagunya Indah membuat semangat untuk berkarya semakin meningkat. Secara tidak langsung juga hal ini membakar semangat saya untuk mewujudkan hasrat yang lama terpendam yaitu keinginan untuk bisa menciptakan lagu. Iseng-iseng memainkan nada-nada menggunakan keyboard mini yang ada di kantor, akhirnya saya mengajak indah untuk berkolaborasi menciptakan lagu bersama. Saya bagian membuat aransemen nadanya, dan indah membuat liriknya. Akhirnya jadi juga lagu pertama saya (dan Indah sih. hehe.. ). Mengenai kualitas? kayaknya udah ga perlu diomongin lagi lah, soalnya udah pasti gak sebanding sama lagu-lagu lainnya. wkwkwk.. Ini dia teaser lagu saya.. Hehe..


Belum ada judulnya

Kamis, 24 November 2011

Renungan Sebagai Anak Rantau

Hmmm... akhir-akhir ini sering banget baca postingan dari teman-teman saya tentang kisah-kisah mengharukan sebagai bahan perenungan bagi kita orang-orang yang masih berada di perantauan. Ada yang menulis kisah mengenai keluarga (ibu) yang jarang diperhatikan oleh anaknya karena kesibukan sebagai aktifis kampus, ada juga kisah mengharukan mengenai sayangnya bapak terhadap anaknya, dan mungkin kedepannya akan ada yang menulis mengenai bahan renungan agar kita lebih memperhatikan kakak, adik, nenek, kakek, atau teman. Membaca kisah-kisah seperti itu memang ada manfaatnya juga sih. Minimal sebagai bahan perenungan untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Berkumpul dengan keluarga bagi orang-orang merantau mungkin memang merupakan suatu hal yang sudah sangat jarang untuk bisa dilakukan. Perubahan kondisi dari kumpul setiap hari sebelum merantau dan setelah merantau memang pasti sangat terasa. Terutama di saat-saat nganggur atau tidak ada kerjaan. Hal ini memang berat. Namun perasaan berat tersebut biasanya akan tergantikan dengan besarnya harapan mengenai kehidupan yang lebih baik kedepannya. Terkadang ada berbagai hal juga yang membangkitkan semangat seperti syair yang saya comot dari comment facebook teman saya ini.

syair imam syafi'i:

"orang berilmu & beradab tdk akan diam d kampung halaman tinggalkanlah negerimu & merantaulah ke negeri orang merantaulah, kau akan dapatkan pengganti kerabat & kawan berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
"

Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana rasanya orang tua yang ditinggal merantau oleh anak-anaknya pada jaman dahulu sebelum teknologi semaju sekarang. Mungkin, ditinggal merantau anak sama halnya dengan kehilangan anak karena ditinggal merantau adalah berarti tidak ada kontak sama sekali dengan keluarga dalam waktu yang mungkin tidak diketahui batasnya. Bersyukur saat ini sudah ada internet, telepon, sms, dll. yang menghapus batas hilangnya kontak dengan keluarga. Tiap hari bisa langsung berkomunikasi. Namun mungkin yang masih menjadi hambatannya adalah kesibukan. Kesibukan kerja, kuliah, atau bahkan kesibukan main dengan teman-teman baru juga bisa.

Saya tidak mau menulis hal-hal yang ekstrim. Namun, intinya selama masih ada kesempatan untuk mengobati rasa rindu terhadap keluarga baik rindu kita maupun rindu orang tua terhadap kita, yuk dimanfaatkan. Tarif operator untuk menelepon sekarang murah kok. Seribu rupiah bisa untuk sejam (kalo pake M3, gak tau yang lain). Tapi kalo masih bisa pulang ke rumah sih, ya mending pulang aja tapi jangan keseringan, biayanya mahal ntar. Hehe..

Note teman saya yang saya maksud mungkin ada yang mau baca:
note 1
Note 2
terus satu lagi tapi ga bisa di-link cz dari private group. hehe


Rabu, 23 November 2011

My Second Batik Design

Hmm.. nampaknya cukup lama juga ga posting di blog. Oke deh, daripada blog saya "lumutan", kali ini saya akan kembali memosting desain batik saya. Cuma ada 3 desain saja yang sudah saya buat. Sapa tau bermanfaat buat siapa saja yang baik sengaja ataupun tidak sengaja berkunjung ke blog saya ini.

Langsung saja, ini dia desain batik saya yang terbaru.

Desain Batik 1


Desain Batik 2


Desain Batik 3

Rabu, 02 November 2011

Eureka TV Goes To BALI (Part 3)

Ini adalah postingan lanjutan dari cerita liburan Kru Eureka TV ke Bali..

Setelah sebelumnya kita beristirahat di Hotel dengan udara yang cukup dingin (cuaca Bali beda sama Surabaya. hehe..) akhirnya kita bersiap mengemasi barang-barang yang masih tersimpan di Hotel karena setelah perjalanan wisata hari ini, kami harus langsung kembali ke Surabaya.

Oke, setelah check out dari hotel, kami mengawali perjalanan kali ini ke toko oleh-oleh khas Bali lagi. Setelah hari sebelumnya pergi ke Khrisna, pada hari ini kami diarahkan ke Kurnia. Toko oleh-oleh khas Bali juga. Saya cuma beli sandal disini.

Belanja di Kurnia
Setelah berbelanja di Kurnia, kami melanjutkan perjalanan kembali. Saya pikir tujuan selanjutnya kemana, ealah ternyata ke Joger II. Belanjaaaa lagi..

Joger
Belanja di Joger
di Joger

Setelah berbelanja lagi di Joger, barulah kami berangkat menuju tempat wisata. Kali ini kami berangkat ke Bedugul. Dari informasi yang diberikan oleh guide nya sih Danau Bedugul ini merupakan danau terbesar kedua di Bali. Danau ini terletak di daerah pegunungan. Duingin banget hawanya. Waktu kami makan di rumah makan sebelum sampai di Bedugul aja, hawanya seperti kita pake AC dengan suhu dibawah 17 derajat. Dingin pokoknya.. Tapi seger banget.

Begitu sampai di Bedugul kami disambut dengan pemandangan indah danau ini..

Rombongan Eureka Big Fam Baru Sampai

Danau Bedugul

Pose Dulu..

Di Bedugul ini, pengunjung bisa memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersedia. Ada kapal boat yang digunakan untuk keliling danau sekaligus mengunjungi pura, ada paralayang, perahu, dll. Tapi ini tidak gratis loh ya. hehe..

Fasilitas yang Tersedia
Mama Anggit berpose

Selain bisa menikmati keindahan Danau Bedugul, para pengunjung juga bisa berbelanja barang-barang khas Bali di sekitar danau ini.

Setelah selesai dari Danau Bedugul ini, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya yaitu TANAH LOT.

Tanah Lot

Setiap ke Bali, tempat yang paling senang saya kunjungi adalah Tanah Lot ini. Tempatnya indah, dan Bali banget menurut saya. hehe.. Kami tiba di Tanah Lot sekitar pukul 15.00 WITA.

We are Big Fam
Pose Dulu

Habis dari Air Suci Semua (kecuali aku)
We are Big Fam

Sekitar pukul 17.30 WITA kami harus sudah kembali ke bus. Bersiap melanjutkan perjalanan ke SURABAYA. Go back to the our real life! hehe..

Sepanjang perjalanan ternyata banyak yang kelelahan semua loh.. hehe.. Ini dia ekpresi kelelahan mereka.. wkwkw

Echo
Asthy

Icha
Fajri

Awang dan Anthon

Nyenak banget sepertinya ya? kwkwkw..

Akhirnya, kami sampai di Surabaya pada hari senin sekitar pukul 4 pagi!.. What a fun journey!!

Perjalanan wisata ini sudah terangkum video ini..


Eureka TV ITS Big Fam Goes To Bali

Sabtu, 22 Oktober 2011

Eureka TV Goes To BALI (Part 2)

Well, di postingan sebelumnya saya telah menceritakan perjalanan liburan kru Eureka TV hingga nyampai di hotel untuk istirahat. Nah, kali ini merupakan postingan lanjutannya..

Setelah istirahat, pagi harinya kami sarapan di hotel. Setelah itu barulah perjalanan wisata hari pertama di BALI di mulai. Begitu naik ke dalam bus, kami sudah disambut oleh Beli Putu, guide wisata selama di Bali.

Beli Putu

Sepanjang perjalanan ini, Beli putu memberikan gambaran mengenai BALI, tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi, budaya BALI, dll. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di tempat wisata yang dikunjungi pertama yaitu Pantai Sanur.

Laut Sanur

Pantai Sanur Bali ini juga terkenal dengan nama Pantai Sunrise karena arah pantai yang menghadap ke timur. Oleh karena itu pada pagi hari menjelang matahari terbit merupakan waktu yang pas bagi turis untuk menikmati suasana matahari terbit di Bali.

Di sepanjang jalan menuju pantai ini, pengunjung akan bisa melihat deretan hotel, warung makan, maupun outlet-outlet penyewaan sepeda.

Hotel di kawasan Sanur

Penyewaan Sepeda
Jalan Menuju Pantai

Penyewaan Mobil

Pantai Sanur

Pantai Sanur



Bermain di Pantai


Selain bisa bermain di pantai, pengunjung pantai Sanur bisa mengunjungi sebuah museum lukisan yang bernama Museum Le Mayeur. Kenapa museum ini bernama Le Mayeur, hal ini karena museum ini merupakan tempat penyimpanan atau pameran hasil karya lukisan dari seorang pelukis Belgia yang bernama Le Mayeur.

Museum Le Mayeur

Selain itu juga, bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh barang khas Bali bisa membeli di toko-toko yang berjajar di pinggir pantai Sanur.

Toko-toko di Pinggir Pantai Sanur

Setelah kunjungan di Sanur selesai, kami melanjutkan perjalanan wisata kami ke tempat tujuan yang kedua yaitu Tanjung Benoa.

Poster Tanjung Benoa

Sesampainya di Pantai Tanjung Benoa, guide kami mengarahkan kami ke tempat penyewaan kapal boat untuk menuju ke Pulau Penyu.
Tempat Menyewa Kapal Boat sekaligus negosiasinya

Setelah mbak Heppy bernegosiasi akhirnya terjadilah kesepakatan harga. Akhirnya kami pun menyeberang ke Pulau Penyu dengan menggunakan jasa kapal Boat.
Menuju Pulau Penyu

Sepanjang perjalanan naik kapal ini, masing-masing orang diberi satu buah roti tawar untuk memberi makan ikan-ikan kecil nantinya. Bagian tengah bawah kapal adalah kaca sehingga kami bisa menikmati pemandangan bawah air dari atas kapal. Tapiii, ternyata ketika tiba saatnya untuk memberi makan ikan, ternyata ikannya ga ada yang dateng. Kata sopir kapalnya sih, kayaknya ikan-ikannya masih pada kenyang. Yaudah, roti tawarnya di makan sendiri-sendiri sama anak-anak. wkwkw

Di Pulau Penyu

Begitu sampai di Pulau Penyu, kami disambut oleh pemandangan konservasi beberapa hewan penyu. Ada yang berukuran kecil dan ada pula yang berukuran besar. Penyu-penyu inilah yang selanjutnya jadi obyek untuk berfoto ria.

Penyu-penyu berukuran kecil
Lokasi penyu berukuran besar
Anthon lagi mau berfoto dengan penyu

Namun selain bisa berfoto-foto dengan penyu, di Pulau Penyu ini kami bisa juga berfoto dengan beberapa binatang lain seperti beberapa jenis burung, ular, kelelawar, dll. Terkadang disini juga diadakan pertunjukan adu ayam.

Mitra, Tommy, Mas Wachyu, Ewa
Tommy, Mitra
Mbak Heppy
Fajri
Habis Adu Ayam

Setelah bersenang-senang di Pulau Penyu akhirnya kami kembali ke kapal boat untuk kembali pantai Tanjung Benoa dan bersiap melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan selanjutnya. Tapi ternyata begitu keluar dari pintu gerbang Pulau Penyu kita ditarik biaya sebesar lima ribu kalau tidak salah. Saya pikir sebelumnya kita cuma perlu bayar kapal boatnya aja. hehe..

Oke, tempat wisata kunjungan yang ketiga hari ini adalah Pantai Dreamland! ..

Pesisir Pantai Dreamland
Bermain di Pantai

Pantai Dreamland

Hmm.. Pantai Dreamland ternyata benar-benar bersih. Pasirnya bersih dan air lautnya benar-benar jernih. Saya baru pertama kali kesini. Awalnya saya kira Dreamland adalah wisata beraneka wahana seperti Wisata Bahari Lamongan tapi ternyata bukan. hehe..

Pantai Dreamland

eh, ternyata waktu di Dreamland ini gak sengaja ketemu marshanda yang udah pake jilbab.. wkkwkw

Mbak Heppy

Setelah puas bermain di Pantai Dreamland, kami melanjutkan perjalanan ke pantai yang paling terkenal di Bali yaitu Pantai Kuta.

Sedang berunding mau kemana

Seperti biasa, yang kami cari disini adalah BULE! hehe... Awalnya sih kami berniat untuk interview beberapa bule buat stok video gt. Tapi ternyata di beberapa tempat sebelumnya jumlah bule yang ada cuma sedikit. Kata guide nya emang untuk bulan-bulan ini masih sedikit. Biasanya paling banyak waktu liburan bulan Juli. eaaaa.. Sekalinya mama Anggit dapet beberapa surfer di Dreamland, bincang-bincangnya gak ke record karena handycam nya sedang dibawa yang laennya. Yaudah akhirnya nyari di Kuta aja.

Bermain di Pantai

Taking Pictuuuure

Udah keliling pantai kesana kemari tapi ternyata bule nya emang gak gak terlalu banyak. Malah yang wisatawan domestik yang lebih banyak. Akhirnya saya, mama Anggit, dan Asthy mencoba jalan-jalan ke jalanan sekitar pantai buat nyari bule. Duh segitunya nyari bulenya. wkwkwk.. Sekalian ke McD juga sih. Sementara yang lain pada nyoba surfing, buat tato permanen, dll.

Tommy Berpose di Belakang Para Bule

Pada Nyobain Tato Permanen
Pada Nyoba Surfing

Akhirnya setelah puas di Kuta, sekitar pukul setengah 6 sore kami segera balik ke bus karena masih ada tujuan selanjutnya yaitu tempat belanja oleh-oleh khas bali yang bernama Khrisna.

Di Khrisna ini kami bisa membeli beraneka macam oleh-oleh mulai dari pakaian, makanan, kerajinan,dll dengan harga murah meriah. Namun, untuk kualitasnya ya berbanding dengan harganya. Saya sendiri cuma membeli kacang khas bali, gantungan kunci, dan celana pendek saja. Males bawa yang berat-berat. hehe..

Setelah belanja-belanja akhirnya kami bersiap makan malam, ke hotel, dan beristirahat untuk mempersiapkan stamina untuk besoknya. Namun, karena hari ini adalah malam minggu, tetap saja anak-anak masih mau hang out ke kawasan legian. Tentunya dengan mama Anggit yang memang sudah menguasai Bali. wkwkw.. Tapi saya sendiri sih, memilih tidur di hotel saja.. hehe..

Mama Anggit bersama para Bule

To be continued...