Sabtu, 30 April 2011

Umum, Milik Bersama

Ketika berada di "tempat umum" dimana di tempat ini segala sesuatu yang berada di dalam tempat tersebut merupakan milik umum dan berhak digunakan oleh siapa saja, memang terkadang kita harus pintar-pintar menahan perasaan egois masing-masing. Hal ini "oke" ketika masing-masing komponen (dalam hal ini individu) bisa saling menghormati batasan-batasan hak setiap yang lain. Namun terkadang, ketidaksamaan background masing-masing individu membuat individu lain yang juga berada di tempat yang sama terkadang tidak bisa "menerima" atau memahami "budaya" atau kebiasaan yang dibawanya.

Terkadang diam merupakan solusi yang cukup "aman" untuk menghadapinya. Namun bagaimana jika kebiasaan-kebiasaan tersebut masih tetap saja tidak kunjung menghilang dan justru menjadi kecenderungan bagi individu-individu baru untuk "tertular" budaya tersebut? "Ya itu urusan "mereka"! " mungkin seperti itu apabila ada individu yang memang memiliki sifat dasar acuh tak acuh. "Bilang saja ke individu tersebut dengan cara yang sopan bahwa kebiasaan mereka mengganggu yang lain" Mungkin seperti itu jika orang bijak.

Entah apapun itu, yang jelas saat ini bagi saya, diam adalah solusi terbaik. Apapun itu dampaknya, urusan masing-masing orang. Dan saya (mencoba) tidak peduli dengan itu semua. :D


-tulisan yang membingungkan-


Tidak ada komentar: